Hati-hati! Duduk Terlalu Lama Bisa Memicu Skoliosis
Penyebab Skoliosis
Meski 75-85 persen penyebab skoliosis merupakan idiofatik atau kelainan yang tidak diketahui penyebabnya, namun sebanyak 15-25 persen kondisi skoliosis disebabkan oleh beberapa hal seperti:
1. Faktor genetik
Jika ada keluarga yang memiliki riwayat skoliosis, maka anak keturunannya lebih berisiko mengalami skoliosis.
2. Trauma waktu kecil
Tingginya aktivitas di masa kanak-kanak hingga membuat anak tersebut terjatuh saat bermain hingga mengalami trauma, dapat menyebabkan skoliosis saat remaja. Pada beberapa remaja, skoliosis kerap diabaikan karena tidak ada gejala apa pun yang menyertainya. Namun, kondisi ini akan terlihat dari postur tubuh yang tidak proporsional seperti bengkok, miring, dan sebagainya.
Kondisi skoliosis pada usia remaja patut diwaspadai dan ditangani sejak dini agar penambahan sudut skoliosis yang lebih besar dapat dihindari.
3. Berada pada satu posisi terlalu lama
Pekerjaan kantor yang menuntut kita untuk duduk berjam-jam dalam posisi yang salah juga bisa menjadi pemicu skoliosis. Apalagi jika kondisi ini berlangsung dalam hitungan tahun yang mengakibatkan pertumbuhan tulang menjadi tidak normal.
4. Panjang kaki kurang simetris
Gejala-gejala Skoliosis - Berikut ini beberapa gejala umum yang menyertai kondisi skoliosis:
-Salah satu tulang bahu lebih tinggi/menonjol,
-Mudah lelah dan nyeri otot karena postur tubuh yang kurang simetris.
Penanganan Skoliosis
Dua metode umum yang sering digunakan untuk mengurangi skoliosis adalah:
-Terapi Olahraga: Alternatif lain untuk mengatasi skoliosis adalah menggunakan metode terapi olahraga (sports therapy). Terapi olahraga merupakan metode pengobatan menggunakan latihan terukur bagi penderita skoliosis. Terapi ini biasanya akan diberikan selama 15-20 menit setiap hari dengan pola latihan tertentu.
Menggabungkan terapi olahraga dengan penggunaan brace juga biasa dilakukan untuk mempercepat perbaikan tulang punggung pasien.
Comments
Post a Comment