Beginilah Teknik Propaganda Perang Israel di Jalur Gaza
Selain menginvasi Jalur Gaza tanpa ampun, militer Israel juga menebar propaganda di media sosial untuk meraih simpati dunia. Salah satunya dengan mengunggah foto, di mana seorang wanita Israel berdiri dengan para tentara Israel untuk perang di Gaza.
Di media sosial itulah, Israel juga menyelipkan klaim “surga” bagi warga dunia yang mendukung invasi Israel di Jalur Gaza.

Foto wanita yang berdiri bersama para tentara Israel Defense Forces (Pasukan Pertahanan Israel [IDF]) telah diunggah IDF di Twitter, Facebook dan YouTube. Di halaman Facebook-nya, IDF membubuhkan kalimat yang seolah-olah berada di pihak yang benar.
Selain kalimat-kalimat peraih simpati, IDF juga menyertakan berbagai foto roket militan Gaza. Tujuannya untuk melegitimasi alasan invasi besar-besaran IDF di Jalur Gaza, Palestina yang hingga Jumat (25/7/2014), korbannya dilaporkan telah mencapai 800-an jiwa.
”Anda adalah pahlawan sejati di dunia ini, Israel,” bunyi kalimat propaganda yang muncul di halaman Facebook IDF. “Berdoalah bagi Israel,” contoh kalimat lain di halaman Facebook IDF, seperti dikutip IB Times.
Di media sosial itulah, Israel juga menyelipkan klaim “surga” bagi warga dunia yang mendukung invasi Israel di Jalur Gaza.
Foto wanita yang berdiri bersama para tentara Israel Defense Forces (Pasukan Pertahanan Israel [IDF]) telah diunggah IDF di Twitter, Facebook dan YouTube. Di halaman Facebook-nya, IDF membubuhkan kalimat yang seolah-olah berada di pihak yang benar.
Selain kalimat-kalimat peraih simpati, IDF juga menyertakan berbagai foto roket militan Gaza. Tujuannya untuk melegitimasi alasan invasi besar-besaran IDF di Jalur Gaza, Palestina yang hingga Jumat (25/7/2014), korbannya dilaporkan telah mencapai 800-an jiwa.
”Anda adalah pahlawan sejati di dunia ini, Israel,” bunyi kalimat propaganda yang muncul di halaman Facebook IDF. “Berdoalah bagi Israel,” contoh kalimat lain di halaman Facebook IDF, seperti dikutip IB Times.
Kode Khusus
Propaganda perang Israel sebenarnya juga muncul dalam setiap sandi atau kode operasi. Israel mencoba meniru propaganda perang yang pernah diluncurkan Amerika Serikat (AS) ketika menyerang negara lain.
Contoh, AS pernah menggunakan sandi "Operation Freedom Iraq" (Operasi Irak Merdeka) atau operasi pembebasan Irak untuk menjatuhkan pemerintahan Saddam Hussein. IDF tidak kalah cerdik untuk mengadopsi sandi-sandi propaganda perang yang pernah digunakan AS.
Mereka memadukan setiap sandi yang cocok dalam bahasa Inggris dan bahasa Ibrani. Dalam perang di Gaza kali ini, IDF menggunakan kode "Operation Protective Edge" (Operasi Sudut Protektif) yang bermakna operasi untuk pertahanan diri. Kode itu sengaja untuk meraih simpati warga dunia, dengan dalih operasi membela diri dari serangan roket pejuang Gaza.
Menurut Doktor Dalia Gavriely-Nuri dari Universitas Ibrani Yerusalem, “Operation Protective Edge” sebenarnya juga diadopsi dari Alkitab. ”Saya rasa ini adalah jenis proses (serangan) psikologis."
Sedangkan penggunaan wanita dalam propaganda di media sosial, IDF sengaja menarik ribuan simpati dalam waktu cepat. Di halaman Facebook, IDF sengaja menuliskan kalimat-kalimat humanis.
Contohnya, kalimat ”Girls Love IDF” untuk menunjukkan bahwa tentara Israel dicintai kaum perempuan. Ada juga ratusan foto dari balita hingga lansia yang seolah-olah mendukung IDF dalam menginvasi Gaza."Terima kasih IDF, kami mencintaimu," demikian kalimat propaganda yang dituliskan IDF dalam halaman Facebook mereka.
Propaganda perang Israel sebenarnya juga muncul dalam setiap sandi atau kode operasi. Israel mencoba meniru propaganda perang yang pernah diluncurkan Amerika Serikat (AS) ketika menyerang negara lain.
Contoh, AS pernah menggunakan sandi "Operation Freedom Iraq" (Operasi Irak Merdeka) atau operasi pembebasan Irak untuk menjatuhkan pemerintahan Saddam Hussein. IDF tidak kalah cerdik untuk mengadopsi sandi-sandi propaganda perang yang pernah digunakan AS.
Mereka memadukan setiap sandi yang cocok dalam bahasa Inggris dan bahasa Ibrani. Dalam perang di Gaza kali ini, IDF menggunakan kode "Operation Protective Edge" (Operasi Sudut Protektif) yang bermakna operasi untuk pertahanan diri. Kode itu sengaja untuk meraih simpati warga dunia, dengan dalih operasi membela diri dari serangan roket pejuang Gaza.
Menurut Doktor Dalia Gavriely-Nuri dari Universitas Ibrani Yerusalem, “Operation Protective Edge” sebenarnya juga diadopsi dari Alkitab. ”Saya rasa ini adalah jenis proses (serangan) psikologis."
Sedangkan penggunaan wanita dalam propaganda di media sosial, IDF sengaja menarik ribuan simpati dalam waktu cepat. Di halaman Facebook, IDF sengaja menuliskan kalimat-kalimat humanis.
Contohnya, kalimat ”Girls Love IDF” untuk menunjukkan bahwa tentara Israel dicintai kaum perempuan. Ada juga ratusan foto dari balita hingga lansia yang seolah-olah mendukung IDF dalam menginvasi Gaza."Terima kasih IDF, kami mencintaimu," demikian kalimat propaganda yang dituliskan IDF dalam halaman Facebook mereka.
Comments
Post a Comment