Kuda dan Kucing, Tantangan Besar Gili Trawangan
Masalah terkait kuda dan kucing menjadi masalah utama di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat. Banyak wisatawan mengeluhkan soal kuda dan kucing di pulau wisata nomor 5 terbaik di Asia itu.
Menurut Kordinator Gili Eco Trust (GET) Delphine Robbe, kuda dan kucing merupakan masalah di urutan pertama di sana. "Kuda menyangkut kesehatannya. Sedangkan kucing karena terlalu banyak populasinya," katanya kepada Tempo, Rabu (5/32014) lalu.
GET yang merupakan lembaga masyarakat dibentuk oleh kalangan pelaku pariwisata lokal dan asing bersama warga untuk melakukan pembenahan lingkungan baik di darat maupun di laut. Bekerja sama dengan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) melakukan penanganan kesehatan kuda dan kucing dua kali setahun.
Seiring program itu, kuda memperoleh pengobatan cacingan dan antibiotik, juga memotong kuku serta memasang sepatu besinya. Kuda di sana kebanyakan mengalami dehidrasi, karena selama ini air minumnya bukan air tawar.
GET dan JAAN sudah melakukan bakti sosial menangani kuda dan kucing selama dua minggu 15-30 Januari 2014 lalu. Tetapi mereka menjadwalkan kembali bulan Mei 2014 khusus untuk penanganan kucing dan kegiatan rutin keduanya pada bulan Oktober.
Adanya kuda di pulau tanpa kendaraan bermotor tersebut sebagai penarik Cidomo angkutan tradisional Lombok dan cikar pengangkut barang material. Kelompok cidomo Janur Kuning yang menaunginya membatasi jumlahnya hanya 32 buah.
Delphine Robbe menjelaskan pula dilakukannya sterilisasi kucing agar tidak berkembang biak semakin banyak. Saat ini, populasi kucing yang jumlahnya sekitar 500an ekor dikawatirkan mengganggu kebersihan restoran yang tersebar di sepanjang sisi depan pantai yang jarak kelilingnya 7,3 kilometer. Luas pulau Gili Trawangan 360 hektar.
Sumber: Yahoo! News Indonesia: Kuda dan Kucing Jadi Masalah Gili Trawangan
Comments
Post a Comment