Handschar, Pasukan Tentara Muslim Milik Nazi
Apa yang sobat pembaca pikirkan ketika mendengar Nazi? Mungkin Adolf Hitler, Holocaust, dan lainnya. Tapi yang akan dijelaskan pada artikel kali ini adalah sebuah divisi yang terdiri dari orang-orang Muslim Bosnia yang bukan merupakan orang Jerman, alias non-Jerman. Rencana ini sudah disetujui oleh Adolf Hitler sendiri, atas usulan dari Heinrich Himmler yang menganggap bahwa Islam menciptakan pejuang yang tanpa takut, karena Islam menjanjikan bahwa tewas dalam perang termasuk mati syahid dan merupakan jalan menuju surga. Pada April 1943, seorang mufti Jerusalem dipanggil untuk membantu seleksi dan mengatur untuk masuk ke Waffen-SS.
Akhirnya, setelah perekrutan selesai, didapati sekitar 60% adalah Muslim dan sisanya adalah orang Jerman yang menetap di Bosnia. Terhitung ada sebanyak 23.200 orang Muslim dan 2.800 orang Kroasia. Setiap divisi memiliki imam-imam di setiap batalion.
Pada tanggal 9 Oktober 1943, barulah nama mereka ditetapkan sebagai Divisi SS Handschar Gunung Waffen ke-13. Kemudian, pada 15 Februari 1944, selesailah latihan mereka di Neuhammer, Jerman dan siap kembali ke Kroasia.
Tujuan utama dibentuknya divisi ini adalah mengamankan wilayah seluas 6000 km2 di sekitar Bosnia dan Kroasia yang menjadi "wilayah aman" dan melakukan operasi-operasi khusus yang sebagian besar adalah pembersihan anti-partisan di cakupan wilayah aman tersebut.
Salah satu operasi anti-partisan pada tahun 1943 adalah Operasi Wegweiser, yaitu operasi pembersihan anti partisan sekaligus operasi pertama Handschar yang terbilang cukup sukses dalam membersihkan wilayah Syrnia. Terhitung 573 anti-partisan tewas dan 82 lainya ditangkap.

Singkat cerita, pada akhir Perang Dunia II tahun 1944-1945, divisi ini bertempur melawan pasukan Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Bulgaria yang sudah merangsek masuk jauh menuju Jerman. Para prajurit yang tersisa banyak yang berusaha kembali ke Bosnia, maupun menuju arah barat untuk menyerah pada pasukan Inggris dan Amerika Serikat karena mendekam di penjara Uni Soviet dinilai lebih kejam. Pada akhirnya, mereka akan menjadi pekerja paksa di tengah dinginnya cuaca Uni Soviet dan penyiksaan oleh para sipir penjara Uni Soviet yang terkenal kejam. Di akhir perang, sekitar 38 perwira diekstradisi ke Yugoslavia untuk menjalani pengadilan, dan 10 di antaranya dieksekusi mati!
Mufti Besar Yerusalem, Muhammad Amin al-Husayni menyambut sukarelawan Bosnia yang akan ikut serta dalam perang |
Akhirnya, setelah perekrutan selesai, didapati sekitar 60% adalah Muslim dan sisanya adalah orang Jerman yang menetap di Bosnia. Terhitung ada sebanyak 23.200 orang Muslim dan 2.800 orang Kroasia. Setiap divisi memiliki imam-imam di setiap batalion.
Pada tanggal 9 Oktober 1943, barulah nama mereka ditetapkan sebagai Divisi SS Handschar Gunung Waffen ke-13. Kemudian, pada 15 Februari 1944, selesailah latihan mereka di Neuhammer, Jerman dan siap kembali ke Kroasia.
Calon prajurit Handschar sedang sholat di tempat pelatihan mereka, Neuhammer, 1943 |
Tujuan utama dibentuknya divisi ini adalah mengamankan wilayah seluas 6000 km2 di sekitar Bosnia dan Kroasia yang menjadi "wilayah aman" dan melakukan operasi-operasi khusus yang sebagian besar adalah pembersihan anti-partisan di cakupan wilayah aman tersebut.
Salah satu operasi anti-partisan pada tahun 1943 adalah Operasi Wegweiser, yaitu operasi pembersihan anti partisan sekaligus operasi pertama Handschar yang terbilang cukup sukses dalam membersihkan wilayah Syrnia. Terhitung 573 anti-partisan tewas dan 82 lainya ditangkap.
Singkat cerita, pada akhir Perang Dunia II tahun 1944-1945, divisi ini bertempur melawan pasukan Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Bulgaria yang sudah merangsek masuk jauh menuju Jerman. Para prajurit yang tersisa banyak yang berusaha kembali ke Bosnia, maupun menuju arah barat untuk menyerah pada pasukan Inggris dan Amerika Serikat karena mendekam di penjara Uni Soviet dinilai lebih kejam. Pada akhirnya, mereka akan menjadi pekerja paksa di tengah dinginnya cuaca Uni Soviet dan penyiksaan oleh para sipir penjara Uni Soviet yang terkenal kejam. Di akhir perang, sekitar 38 perwira diekstradisi ke Yugoslavia untuk menjalani pengadilan, dan 10 di antaranya dieksekusi mati!
Sumber:
Comments
Post a Comment