Adu Keren WhatsApp, Line, Kakao Talk & WeChat



Indonesia sedang diserbu layanan perpesanan instan (instant messaging) lintas platform. Berbagai aplikasi, dari buatan Amerika Serikat hingga Cina pun mencoba memikat konsumen Indonesia.

Di Tanah Air, setidaknya sampai saat ini ada empat aplikasi yang bersaing ketat. Mulai dari WhatsApp, Line, Kakao Talk dan WeChat.

Memang masih ada beberapa lagi layanan sejenis di toko daring. Namun, setidaknya empat aplikasi di atas yang rajin memperkenalkan diri melalui iklan dan media massa.

Semuanya pasti mengklaim menawarkan layanan yang berbeda dan lebih unggul satu sama lain. Sehingga tak sekadar saling bertukar pesan semata.

Benarkah demikian? Hanya konsumen tentunya yang tahu dan merasakan. 

Nah, situs detikINET mencoba mengulik lebih dalam mengenai keunggulan dan fitur yang ada di empat aplikasi perpesanan tersebut, supaya sobat pembaca bisa pilah-pilih layanan mana yang cocok. Berikut hasilnya.

1. WhatsApp


Saat BlackBerry Messenger (BBM) memiliki keterbatasan karena hadir di platform BlackBerry saja, WhatsApp mencoba mencuri perhatian pengguna ponsel cerdas (smartphone).

WhatsApp dibesut oleh mantan punggawa Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum yang berbasis di California, Amerika Serikat.

Aplikasi ini secara umum berbayar, dimana pada awalnya pelanggan disuruh membeli lisensi dalam jangka waktu tertentu.

Secara keseluruhan, antara BBM dengan WhatsApp tidak jauh berbeda. Hanya bisa saling bertukar pesan, gambar, suara dan membuat grup obrolan. 
Karena fitur standarnya tapi bisa lintas ponsel, banyak pengguna yang beralih dari BBM ke WhatsApp.

Nah, bila BBM berbasis pin BlackBerry, maka WhatsApp ini berdasarkan nomor telepon yang didaftarkan. Karena berbasis nomor ponsel inilah, tak sedikit yang mengeluhkan pengguna nomor tak dikenal yang tiba-tiba bisa mengirimkan pesan.

Obrolan grup dibatasi hanya 30 nomor. Tapi, selain admin yang biasanya hanya pembuat grup, tidak ada yang bisa menambahkan nomor atau teman lainnya.

Kelebihan: WhatsApp terletak pada antarmuka dan fungsi yang standar. Sehingga siapapun bisa dengan mudah menggunakannya, termasuk kalangan pebisnis yang tak ingin layanan macam-macam.

Kekurangan: Fitur yang hanya standar di tengah persaingan memang relatif disukai atau tidak. Tapi yang agak mengganjal di pengguna WhatsApp adalah terkadang harus membayar untuk jangka waktu tertentu.

Tersedia di: Android, iOS, BlackBerry, Symbian, S40, BlackBerry OS, BlackBerry 10, dan Windows Phone.

2. Line


Menurut cerita, awal dibuatnya aplikasi perpesanan instan Line untuk 'menolong' pria yang tak bisa mengungkapkan kata-kata kepada wanita. Sehingga, jadilah Line terkenal tak hanya sebagai penyampai pesan kata, namun juga stiker - semacam animasi yang lucu-lucu. Jadi, kebanyakan pengguna Line lebih sering bertukar stiker ketimbang kata. Stiker lucu yang membuat kepopuleran Line meledak dimanfaatkan sang pengembangnya, NHN Japan, untuk berjualan stiker.

Line tak sekadar menawarkan perpesanan instan, karena pada kenyataannya pengguna bisa menelpon sesama anggota Line dengan berbasis VoiP (Voice Internet Protocol). 
Ini yang sedikit membedakan Line dengan layanan sejenis, pengguna bisa beralih ke komputer.

Fitur lain yang mungkin dianggap penting adalah, pengguna Line bisa mengetahui apakah pesannya sudah dibaca atau belum.

Timeline (Lini masa) adalah fitur lain yang ditawarkan oleh pengguna Line. Pengguna bisa menuliskan segala aktivitasnya layaknya di Facebook.

Karena lintas platform, bermain permainan yang sudah dibuat pun bisa dilakukan oleh pengguna Line secara bersamaan. 
Tentu saja pengguna bisa saling membalas dengan stiker yang unyu-unyu.

Kelebihan: Tak hanya sekedar bertukar pesan tertulis. Pengguna pun bisa berbagi stiker dengan karakter yang tak biasa. Termasuk saat beralih ke komputer.

Kekurangan: Walaupun pada dasarnya Line tidak berbasis nomor telepon, pengguna bisa dengan mudah menambah akun Line teman, tanpa perlu disetujui oleh yang bersangkutan. 
Bagi sebagian orang, tahu-tahu nongol akun yang tidak dikenal atau tidak diinginkan mungkin mengganggu, walau setelah itu bisa diblok.
Tersedia di: iOS, Android dan BlackBerry.

3. Kakao Talk


Datang dari Korea Selatan, Kakao Talk kembali mencoba peruntungannya di pasar Indonesia. Selain fitur standar, seperti berbagai pesan dan gambar, apalagi yang bisa diberikan oleh KakaoTalk?

Tentu saja kemampuannya untuk menelpon gratis berbasis VoIP. Tapi kelebihan telepon gratis di KakaoTalk, pengguna bisa menelpon secara bersamaan tanpa batas. 
Memang, semakin banyak yang diajak ngobrol bareng akan berpengaruh dari kualitas suaranya. Tergantung kualitas internet yang digunakan.

KakaoTalk sepertinya memang tidak menawarkan fitur sebanyak Line, seperti game atau jejaring sosial. Tapi kelebihannya ada pada Item Shop (Toko Benda) yang menjual stiker bercita rasa lokal. 
Sebut saja benda/item dari blogger kenamaan, Benazio atau stiker lucu dari @Poconggg. Menariknya lagi, pengguna bisa menggunakan emotikon tersebut selama 90 hari sebelum membelinya.

Kelebihan: Menelpon gratis atau obrolan grup sesama akun dengan jumlah sangat banyak menjadi kelebihan di KakaoTalk. Benda seperti stiker atau emotikon pun bisa dijajal sebelum dibeli.

Kekurangan: Bagi sebagian orang, emotikon di Kakao Talk kurang ekspresif. Apalagi fitur yang ditawarkan juga nanggung, tidak sedikit tapi tidak banyak juga.

Tersedia di: iOS, Android dan BlackBerry.

4.WeChat


Datang sebagai penantang terakhir, WeChat langsung mencuri perhatian pengguna ponsel cerdas. Tentu saja dengan fitur yang diklaim lebih lengkap.

Fitur seperti berbagi pesan, VoiP dan emotikon sudah pasti ada di WeChat. Namun soal emotikon, sepertinya kurang banyak dan terlalu mainstream.

Berbagi aktivitas pun bisa dilakukan seperti layaknya Line. Yang agak beda adalah fitur Look Around (Lihat di Sekitar), yang memungkinkan pengguna mencari sesama pengguna WeChat di lokasi tempatnya berada.

Bila ingin pindah komputer, pengguna WeChat sudah bisa melakukannya, karena layanan perpesanan instan asal Cina ini telah menyajikannya.

Tapi, berbeda dengan Line, pengguna tak perlu repot-repot mengunduh versi desktop. Karena cukup dengan memindai kode QR pengguna langsung beralih ke komputer.

Kelebihan
Terlepas dari fitur standar lainnya, fitur Look Around dan beralih ke komputer yang mudah, menurut detikINET, paling menarik dari WeChat ini.
Kekurangan: Kalau sobat ialah penggemar berat ikon bergerak yang lucu, WeChat sepertinya kurang berasa dari segi karakter dan ekspresinya.

5. Hasil Akhir


Fitur Pesan, VoIP & Gambar
Hampir semua fitur standar ada di empat aplikasi ini. Semuanya berjalan lancar, walau antar platform belum tentu sama bagusnya. Tergantung jaringan internetnya.
Membuat grup pun bisa dilakukan di empat aplikasi ini. Memang, antar aplikasi jumlah anggotanya berbeda satu sama lain. Tapi minus ada di WhatsApp, yaitu pengguna tak bisa melakukan panggilan berbasis internet.

Soal jernih atau tidaknya dalam melakukan panggilan suara, tentu saja tergantung dari jaringan yang didapatkan.

Emotikon atau Stiker
Kecuali WhatsApp, pengguna bisa soal saling bertukar stiker dan emotikon. Soal selera, memang tak sama antara satu aplikasi dengan lainnya. 
Walau boleh dibilang, menurut situs detikINET, katalog emotikon dari WeChat kurang menarik.

Kendati bukan yang paling bagus, memiliki dahulu sebelum membayar emotikon menjadi strategi yang bagus buat Kakao Talk.

Beralih ke Komputer
Melanjutkan obrolan ke komputer tentu menarik. Tapi hanya WeChat dan Line yang mempunyai fitur ini.

Dari keduanya, situs detikINET memilih WeChat yang terbaik. Pasalnya, pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi di komputer, cukup dengan memindai kode.

Comments

Popular Posts